Tahun 1988-an, kedua orangtua saya pindah ke Jakarta dari kampung halaman di Kalimantan Barat dengan membawa serta kakak saya, sedangkan saya masih berada di kandungan mama. Di Jakarta inilah saya di lahirkan, tepat tanggal 24 September 1989, disebuah rumah bidan, di hari minggu pagi saya lahir prematur. Karena baru saja datang dan menetap di Jakarta, kedua orang tua saya belum sempat mengurus administrasi kependudukan sehingga saat saya lahir, pada akte kelahiran khususnya pada bagian nama ibu kandung di isi dengan nama bibiku yaitu Yuliana Wartono. Setidaknya inilah yang saya ketahui dari mamaku. Saya diberi nama Hendi Ravasia, karena kakak saya bernama Hendra, jadi orangtuaku memberiku nama depan Hendi sedangkan nama belakang Ravasia saya rasa diberikan oleh bibiku karena semua nama belakang anak beliau memakai nama Ravasia. Saya sekeluarga tinggal di Jakarta, rumahku bertetanggaan langsung dengan bibiku,Yuliana. Orangtuaku membuka usaha wiraswasta, lebih tepatnya membuka usaha toko kelontong. Usaha ini kebanyakan di urus oleh mamaku sedangkan papaku bekerja disebuah tambak ikan milik rekanannya di pulau seribu dan menetap disana untuk beberapa bulan, sehingga ia sering meninggalkan keluarga. Untuk mengusir kebosanan saya sering bermain dirumah bibiku yang tepat bersebelahan. Bibiku membuka usaha Salon sehingga banyak orang-orang sekitar yang datang membawa anak-anak mereka dan saya bermain dengan mereka.
Diumur 6 tahun, saya masuk sekolah dasar yaitu SD Kasih Ananda 1 yang terletak tidak jauh dari rumah. Hari-hari dimasa itu saya habiskan dengan bermain dan tak lupa belajar. Akhirnya saya lulus sekolah dasar dengan nilai yang cukup baik. Kemudian saya melanjutkan jenjang pendidikan saya di SMP Strada FX2 yang letaknya juga tidak jauh juga dari rumah. Masa-masa SMP ini saya lalui dengan suka dan duka. Dimasa ini saya mulai belajar akan adanya rasa tanggung jawab, kesetiakawanan, mimpi, tujuan hidup dan juga cinta. Sungguh masa-masa yang sangat berwarna. Setelah lulus dengan nilai yang bisa dikatakan cukup baik, saya lanjutkan studi saya ke SMAN 52 yang lagi-lagi letaknya juga tidak jauh dari rumah (12 tahun hanya berkutat di daerah itu-itu saja :)). Seperti kata orang, masa-masa SMA adalah masa yang paling indah. Memang saya rasakan masa SMA itu memang indah, namun tidak seindah yang saya bayangkan selama ini. Masalah-masalah yang timbul tenggelam dengan tingkat kompleksitas yang beragam. Mulai dari masalah yang ringan, hingga yang benar-benar serius (mungkin kritis lebih tepatnya). Meskipun begitu, tetap saja saya menjalaninya dengan santai, toh hidup memang tak lepas dari masalah bukan? Lulus dari SMA, saya bingung harus melanjutkan studi kemana. Ujung kena ujung akhirnya saya masuk ke Universitas Gunadarma. Kuliah memang berbeda dengan sekolah biasa, butuh waktu untuk beradaptasi yang cukup lama untuk berbaur dengan teman-teman kampus. Saya mengambil jurusan Sistem Informasi. Tadinya saya berfikir, kuliah tentang komputer itu tidak jauh dari yang namanya komputer, CPU, otak-atik Ms.Office, dll dan tidak akan bersinggungan dengan hitung menghitung. Ternyata saya salah besar! Kuliah Sistem Informasi akan selalu berhubungan dengan dunia eksakta. Wah, ternyata saya salah jurusan! Tetapi mau apalagi, ya dijalankan saja. Masa kuliah saya jalani dengan baik hingga sekarang. Semoga saya cepat lulus, amin.
No comments:
Post a Comment