Monday, October 12, 2009

Belajar Ragam Bahasa

Ragam Bahasa adalah variasi bahasa menurut pemakaian, yang berbeda-beda menurut topik yang dibicarakan, menurut hubungan pembicara, kawan bicara, orang yang dibicarakan, serta menurut medium pembicara (Bachman, 1990). Ragam bahasa yang oleh penuturnya dianggap sebagai ragam yang baik (mempunyai prestise tinggi), yang biasa digunakan di kalangan terdidik, di dalam karya ilmiah (karangan teknis, perundang-undangan), di dalam suasana resmi, atau di dalam surat menyurat resmi (seperti surat dinas) disebut ragam bahasa baku atau ragam bahasa resmi.

Di dalam bahasa Indonesia disamping dikenal kosa kata baku Indonesia dikenal pula kosa kata bahasa Indonesia ragam baku, yang alih-alih disebut sebagai kosa kata baku bahasa Indonesia baku. Kosa kata baasa Indonesia ragam baku atau kosa kata bahasa Indonesia baku adalah kosa kata baku bahasa Indonesia, yang memiliki ciri kaidah bahasa Indonesia ragam baku, yang dijadikan tolok ukur yang ditetapkan berdasarkan kesepakatan penutur bahasa Indonesia, bukan otoritas lembaga atau instansi di dalam menggunakan bahasa Indonesia ragam baku. Jadi, kosa kata itu digunakan di dalam ragam baku bukan ragam santai atau ragam akrab. Walaupun demikian, tidak tertutup kemungkinan digunakannya kosa kata ragam baku di dalam pemakian ragam-ragam yang lain asal tidak mengganggu makna dan rasa bahasa ragam yang bersangkutan.

Adapun macam-macam ragam bahasa antara lain:

Ragam Bahasa berdasar Penutur

1. Ragam Daerah/Dialek/Logat
Perbedaan penggunaan bahasa (pelafalan, tekanan, nada, dsb.) karena latar belakang daerah.
2. Ragam Bahasa Terpelajar
Latar belakang pendidikan mempengaruhi penggu-naan bahasa, misal: terutama dalam pelafalan istilah asing, tata bahasa, dan susunan kalimat.
3. Ragam Bahasa Resmi dan Tak Resmi
Penggunaan bahasa yang dipengaruhi oleh sikap penutur terhadap lawan komunikasinya. Sikap ini berkaitan dengan jenis hubungan dan situasi.

Ragam Bahasa berdasar Media

1. Ragam Bahasa Lisan
Bahasa yang dihasilkan dengan menggunakan alat ucap (organ of speech). Unsur dasarnya: fonem.
Ragam bahasa lisan memiliki lambang paralingustik yang membantu pengungkapan dan pemahaman.
2. Ragam Bahasa Tulis
Bahasa yang dihasilkan dengan memanfaatkan tulisan. Unsur dasarnya adalah: huruf.

Ragam bahasa tulis tidak memiliki lambang parali-nguistik; karena itu dituntut adanya kelengkapan unsur tata bahasa, ejaan, diksi, dan pungtuasi.

Ragam Bahasa berdasar Pokok Persoalan

Berbagai macam pokok persoalan yang menjadi topik pembicaraan menghasilkan beraneka ragam bahasa. Ragam bahasa yang digunakan di lingkungan dagang, akan berbeda dengan yang dipakai di lingkungan ilmu pengetahuan, politik, militer, atau keagamaan.

Perbedaan-perbedaan itu terdapat pada aspek: pilihan/penggunaan kata/istilah/ungkapan dan tata bahasanya. Misal: tata bahasa hukum akan berbeda dengan tata bahasa ilmu sosial lainnya.

Sumber : Sri Hastjarjo

Ragam Bahasa

Apa yang dimaksud Ragam Bahasa?

Ragam Bahasa adalah Bentuk pemakaian bahasa di dalam masyarakat yang digunakan pada suatu situasi, tempat, waktu, atau kepentingan tertentu. Di dalam kaitan dengan bahasa sebagai alat komunikasi, ragam bahasa dipergunakan sesuai dengan konteks komunikasi. Seseorang dikatakan mahir berbahasa (komunikator yang baik) ketika ia menguasai berbagai ragam bahasa dan mampu menggunakan dengan tepat sesuai dengan konteks komunikasi yang dialami.

Ada 3 kriteria pengelompokkan ragam bahasa (menurut Sugondo, 2009:11), yaitu :
1. Media yang digunakan
2. Latar belakang penutur
3. Pokok persoalan yang dibicarakan.


Sebutkan dan jelaskan hal-hal yang menyebabkan adanya ragam bahasa dan beri ilustrasinya?


Keragaman bahasa khususnya di Indonesia bisa jadi disebabkan oleh keaneka-ragaman suku, adat-istiadat serta budaya yang dimiliki oleh bangsa Indonesia. Hal ini didukung pula oleh bentuk negara Indonesia yang adalah negara kepulauan yang menjadikan setiap daerah hampir memiliki ragam bahasanya masing-masing. Keragaman bahasa dapat pula disebabkan oleh kebiasaan-kebiasaan yang dilakukan dimasyarakat dan pada kehidupan sehari-hari, misalnya para ibu-ibu yang sering bergosip yang terkadang mengistilahkan kata "janda" menjadi "joken" sehingga kita sebagai masyarakat umum atau diluar komunitas mereka tidak mengerti.

Friday, October 2, 2009

Bahasa Indonesia


Bahasa adalah suatu sarana atau wadah  bagi manusia untuk berkomunikasi antar manusia. Dengan adanya bahasa manusia dapat saling berinteraksi satu sama lain, karena memang manusia adalah mahluk social yang memerlukan komunikasi, interaksi, juga respon dari lingkungannya.
Bahasa Indonesia adalah bahasa yang telah disahkan atau diresmikan pemakaiannya melalui Undang-Undang atau peraturan Pemerintah menjadi bahasa resmi bangsa Indonesia. Hal ini diperkuat dengan dikeluarkannya UUD 1945, Bab XV, Pasal 36.  Didalamnya tertulis bahwa bahasa Negara ialah Bahasa Indonesia. Bahasa Indonesia juga menjadi bahasa Negara dalam artian segala urusan kenegaraan, dan semua kegiatan kenegaraan dijalankan menggunakan Bahasa Indonesia.
Adapun sejarah Bahasa Indonesia adalah berawal dari penggunaan bahasa Melayu sebagai bahasa perhubungan (lingua franca) yang dimulai sejak zaman Sriwijaya hingga akhirnya tercetuslah Sumpah Pemuda oleh para pemuda dari berbagai pelosok nusantara yang berisi : (1) bertumpah darah yang satu, tanah Indonesia, (2) berbangsa yang satu, bangsa Indonesia, dan (3) menjunjung bahasa persatuan, bahasa Indonesia. Dari sinilah akhirnya penggunaan bahasa melayu berkembang dan semakin kokoh hingga akhirnya secara sadar mengangkat bahasa Melayu menjadi bahasa Indonesia. Dengan adanya Kebangkitan nasional telah mendorong perkembangan bahasa Indonesia dengan pesat. Peranan kegiatan politik, perdagangan, persuratkabaran, dan majalah sangat besar dalam memodernkan bahasa Indonesia. Proklamasi kemerdekaan Republik Indonesia, 17 Agustus 1945, telah mengukuhkan kedudukan dan fungsi bahasa Indonesia secara konstitusional sebagai bahasa negara. Kini bahasa Indonesia dipakai oleh berbagai lapisan masyarakat Indonesia, baik di tingkat pusat maupun daerah. Walaupun sekarang ini penggunaannya sudah mulai terkikis oleh intrusi bahasa-bahasa asing seperti bahasa inggris, namun jika kita dapat menelaah penggunaan bahasa asing tersebut dan bisa mengubahnya menjadi bahasa Indonesia, secara tidak langsung dapat menambah kekayaan sastra dan kosakata bahasa Indonesia.